Jumat, 14 Oktober 2011

Pidato Seorang Anak Umur 12 Tahun Yang Membungkam Para Pemimpin Dunia Di KTT Bumi 1992

Pernahkah anda membayangkan, seorang anak berumur 12 tahun diberi kesempatan untuk berbicara di sebuah forum internasional? Bahkan pidatonya membungkam seluruh peserta konferensi tingkat tinggi?

Ya, itulah yang terjadi di KTT Bumi (Earth Summit) di Rio De Jeneiro pada tahun 1992.

Seorang bocah perempuan bernama Severn Suzuki, dengan pidatonya selama lima menit yang tegas dan lugas, memberikan pengaruh yang kuat dan bahkan membuat para pemimpin dunia terdiam terpekur mendengarkan pidatonya.

Inilah pidato Severn Suzuki tersebut :


Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O Enviromental Children Organization.

Kami Adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri.

Kami menggalang dana untuk bisa datang ke sini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini Di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada di sini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada di sini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. Kami tidak boleh tidak didengar.

Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON.

Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya, hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya,hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.

Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.

Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir.

Jika anda tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.

TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Di sini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi ? tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi ? dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama,perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama, dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.

Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan ...kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: "Aku berharap aku kaya , dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang."

Jika seorang anak yang berada di jalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. Bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.

Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.

Tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi dan tidak tamak.

Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konferensi ini. Mengapa anda melakukan hal ini ? kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan ?Semuanya akan baik-baik saja?, ?Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan? dan ?Ini bukanlah akhir dari segalanya?.

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?

Ayah saya selalu berkata: Kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata-kata mu?

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.

Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.

Malu
Setelah pidato nya selesai serempak seluruh orang yang hadir di ruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Kemudian Sekretaris Jenderal PBB berpidato menanggapi pidato dari Severn Suzuki.

"Hari ini Saya merasa sangatlah malu terhadap Diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isi nya disekitar kita oleh Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun Naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin. Saya,tidak... kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun".ujarnya

Keturunan
Severn yang bernama lengkap Severn Cullis-Suzuki lahir dari seorang ayah yang juga aktivis lingkungan dan ahli genetika yaitu David Suzuki dan ibu seorang penulis yaitu Tara Elizabeth Cullis.

Severn lahir pada 30 November 1979 di Vancouver, Canada), ketika bersekolah di Lord Tennyson Elementary School, mendirikan Environmental Children's Organization (ECO), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk belajar dan mengajar Anak-anak tentang masalah lingkungan Hidup.

Pada tahun 1992, dia bersama teman-teman ECO mengumpulkan dana untuk bisa menghadiri KTT Bumi di Rio De Jeneiro.

Dia berangkat bersama dengan anggota ECO lainnya yaitu Michelle Quigg, Vanessa Suttie, dan Morgan Geisler.

Karena pidatonya tersebut, pada tahun 1993, Severn mendapatkan penghargaan dari Badan dunia untuk program lingkungan (United Nations Environment Programme/UNEP) yaitu Global 500 Roll of Honour.

Bukunya yang berjudul "Tell The World" dengan tebal 30 halaman yang berisi panduan lingkungan untuk keluarga berhasil diterbitkan oleh Penerbit Doubleday.

Suzuki berhasil meraih gelar kesarjanaannya bidang ekologi dan biologi revolusioner di Universitas Yale tahun 2002.

Tahun 2002 juga ia menjadi pemandu Acara Suzuki's Nature Quest, sebuah acara anak-anak yang disiarkan oleh Discovery Channel.

Severn masih aktif terlibat dan mengembangkan proyek-proyek lingkungan Hidup, seperti The Skyfish Project walaupun dibubarkan tahun 2004 karena Severn Suzuki melanjutkan sekolahnya.

Ia juga sempat berbicara di forum lingkungan hidup seperti World Summit on Sustainable Development di Johannesburg pada bulan Agustus 2002.

Alangkah indahnya apabila terdapat Severn Suzuki lain untuk menyelamatkan dunia yang makin berubah karena perubahan iklim.

0 komentar: