Jumat, 14 Oktober 2011

Mitos VS Fakta 'SEPEDA'

Mitos vs fakta sepeda yang perlu kita ketahui! Beberapa tahun terakhir ini kegiatan bersepeda menjadi sangat marak di Indonesia. Di mana-mana gencar diserukan kampanye untuk bersepeda. Tak heran, banyak yang menganggap bersepeda atau yang bahasa gaulnya 'nge gowes' tak hanya sekedar hobi semata tetapi sudah menjadi gaya hidup. Namun masih saja ada orang yang enggan menggunakan sepeda karena beberapa alasan yang sebenarnya belum teruji kebenarannya. Apa saja itu ? LET'S CHECK THIS OUT.



  • MITOS (M): Menjadikan sepeda sebagai alat transportasi dapat membahayakan keselamatan.
  • FAKTA      : Sepeda yang tidak memiliki lampu sebagai isyarat berkendara di jalan raya (malam hari terutama) memang otomatis memiliki resiko kecelakaan lebih tinggi dibandingkan alat transportasi lainnya. Namun muncul fakta menarik yang mengatakan bahwa presentase resiko bahaya yang ditanggung akibat bersepeda...... .....hanyalah separuh dari resiko mengendarai mobil bahkan tidak bernilai apa-apa bila dibandingkan dengan anda menggunakan motor. Yang penting untuk dilakukan agar dapat meminimalkan bahaya yang terjadi saat bersepeda di jalan raya yaitu dengan cara menggunakan lampu sepeda di malam hari, menggunakan pelindung kepala (helm sepeda) dan tangan (glove),memberi tanda visual yang jelas ketika berganti arah, serta mengendarai sepeda di jalur yang sesuai (paling kiri). Use your safety gear and ride safely!
  • M : Bersepeda memicu serangan jantung.
  • F : Pernyataan di atas adalah salah besar asalkan kita menjadi pesepeda yang baik. Justru bersepeda secara teratur dapat mengurangi kemungkinan serangan jantung lebih dari 50% karena menggowes sepeda sangatlah ideal, untuk melatih otot jantung menjadi lebih kuat sehingga stress jantung dapat berkurang dan kinerja jantung dalam memompa darah yang membawa oksigen (O2) segar ke seluruh tubuh akan bekerja lebih efektif. Sedikit informasi bahwa penyakit jantung disebabkan oleh pola makan yang buruk (makan makanan berkolesterol tinggi), tekanan fisik seperti olahraga berat, kurang istirahat, kebiasaan merokok,serta stress. Jadi bukan karena aktivitas bersepedanya. Olahraga seperti apapun bila tidak diimbangi dengan hidup sehat pastinya akan memicu serangan jantung. Bagi anda para pesepeda hindarilah faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung seperti yang telah disebutkan di atas, bersepeda secara rutin dengan intensitas kayuhan sepeda tidak melebihi 80% denyut nadi maksimal. Alhasil anda akan memiliki jantung yang sehat dan kuat.
  • M : Polusi udara yang dihirup pesepeda lebih banyak.
  • F : Pengguna sepeda malah disebut-sebut sebagai penghirup polusi terendah. Mengapa? Karena pesepeda dalam aktivitas olahraganya akan membuat sistem kerja paru-paru, jantung,dan pembuluh darah menjadi optimal untuk mengadakan pertukaran Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2) sehingga asap polusi tidak mudah terserap ke dalam tubuh. Anda juga dapat mengantisipasi terhirup polusi udara dengan menggunakan masker penutup hidung, bukan?
  • M : Bersepeda menyebabkan impotensi pada laki-laki.
  • F : Sampai saat ini pernyataan tersebut belum diakui kebenarannya. Seoang dokter spesialis Urologi bernama Dr.William D.Steers yang bekerja di Departemen Urologi di University of Virginia School of Medicine mengatakan bahwa 90% penduduk laki-laki di China menggunakan sepeda untuk kegiatan sehari-hari tetapi negara itu tidak pernah mengalami masalah untuk mempertahankan populasinya. Tekanan pada Penerium (daerah pangkal paha antara penis dan anus) saat duduk berlama-lama di sadel sepeda memang memungkinkan merusak pembuluh darah dan saraf kemaluan untuk ereksi sementara. Namun, anda dapat menghindari hal tersebut dengan menggunakan sadel yang telah dirancang khusus untuk kenyamanan bersepeda serta anda dapat mengatur posisi sadel sesuai postur tubuh sehingga tekanan pada Penerium akan berkurang dan lebih terpusat pada pantat. Usahakan juga untuk selalu mengubah-ubah posisi duduk selama mengayuh sepeda karena posisi yang tidak berganti akan membuat peredaran darah tidak mengalir ke bagian yang tertekan.
  • M : Bersepeda dapat merobek selaput dara wanita.
  • F : Kembali akibat sadel yang tidak tepat dan nyaman. Bagi pesepeda wanita, kenakanlah sadel yang terbuat dari busa atau gel. Walaupun harganya agak mahal tapi setara dengan kenyamanan dan kualitasnya. Penggunaan sadel yang salah akan membuat daerah 'sensitive' anda kebas atau kesemutan bahkan bisa lecet. Saat ini telah tersedia sadel dengan cutout (lubang atau cekungan pada bagian tengah sampai depan)
  • M : Bersepeda dapat membuat tubuh mudah lelah.
  • F : Sangat tidak benar jika bersepeda membuat tubuh mudah lelah. Yang terjadi malah tubuh anda akan lebih bugar dan tidak mudah sakit. Penelitian mengungkapkan bahwa bersepeda dapat meningkatkan tingkat kebugaran kardiovaskular sebesar 3% - 7%. Bagi anda yang merasa mudah lelah setelah bersepeda mungkin dikarenakan anda tidak rutin bersepeda, apalagi bila anda sudah lama tak berolahraga. Bagi pemula, mulailah bersepeda dengan jarak pendek dan berkala (1-2 kali dalam seminggu), serta tidak lebih dari sejam setiap harinya. Setelah beberapa minggu barulah anda dapat menambah jarak dan waktu menggowes lebih lama (3-5 kali dalam seminggu dengan memenuhi target denyut jantung)

0 komentar: